Thursday, September 10, 2015

"Masa lalu itu jauh, jika ingin mencapainya, jadikan semua akhir perjalanan menjadi akhir terbaik, bawalah semua keping mozaik menjadi lebih baik agar kita bisa mengenang , menjangkau semua rindu yang menguar dengan nyaman"
#monolog

Ke antah berantah

Finding Nisaaaaa!!!
Yang tersesat semalaman, terkadang seharian,

Tersesat itu membingungkan
Menyakitkan kadang-kadang
Menghantam hantam kebanyakan
Meskipun kita menemukan saat-saat senang, terpukau, takjub yang bersyarat
Perasaan kita juga sering berubah-ubah
Senang, takut, marah, bingung, penasaran, beragam lagi adanya
Bagaimana ya? Saat tersesat kita tidak pernah sadar ketika salah mengambil arah
Hanya tersadar ketika jalan telah banyak cabang
Selama perjalanan hidup, waktu ini yang paling lama, menghempaskan kesadaran terlalu jauh
Sampai aku menyelam akan tenggelam,
Tapi tahukah bahwa takdir yang ada adalah hasil tarik menarik antara ketetapan nasib dan ribuan kekuatan pilihan-pilihan kita, maka Tuhan membuat kita belajar dari setiap takdir yang dibuat. Kita harus belajar menerima, seburuk apapun, sebaik apapun semuanya untuk dijalani dan disyukuri. Kita belajar berjalan, belajar memahami pilihan dan terkadang Tuhan mempertontonkan keajaibannya, pertolongannya, kehidupan lain yang tidak kita minta, tidak kita duga. Tersesat juga bagian dari skenario mungkin.
Bahkan dalam pelarian, Tuhan menguji kita dengan banyak godaan, mereka menarik kita untuk menetap dalam ilusi panjang, angan sesaat yang memaksa untuk tetap menggila. Sampai mana kita bertahan, berapa lama kita cepat sadar?
Kiranya kita tahu, menemukan akhir dari kebingungan adalah menarik akar dari semua kekacauan. Akarnya akarnya akarnyaaaa hehe
Mungkin kita tersesat karena lupa jalan. Mungkin kita berjalan karena lupa tujuan. Huhuhu
Mari kita kuatkan akar, focus lagi ke tujuan J

“Dan kawan bawaku tersesat ke entah berantah
Tersaru antara nikmat atau lara
Berpeganglah erat bersiap terhempas ke tanda Tanya “
Ke entah berantah- Banda Neira

“janganlah engkau bosan bertaubat meski engkau terus mengulangi dosa. Bukankah engkau selalu mencuci paaianmu tetap kali ia kotor? Demikianlah setiap kali engkau bedosa. Mohonlah ampun kepada Rabbmu” Dr. khalid Al Syinu


Hujan KKN




Rindu
Sepenggal hari untuk kami. Menyapu banyak debu anggapan tentang hidup, di hari itu aku melewati banyak tanda tanya, tanda seru, dan paragraf paragraf kosong yang minta diisi sendiri. Jika aku memilih menuliskan hal-hal tentang hari-hari bersama kalian, itu berarti aku kesepian, ketakutan jika kalian hilang dalam ingatan, tetapi melebihi itu semua ini adalah rasa syukur tak terbatas atas perjalanan yang nananinana haha agar aku selalu mengingat dan mengambil pelajaran.
 Anggap saja waktu spesial itu adalah hari dimana hujan sedang dipanen, kita hujan hujanan. hujan yang dikeluhkan, disyukuri, dicaci maki, dicari, dan akhirnya dirindukan, dikenang. Padahal sejatinya hujan adalah rezeki yang sedang diturunkan.
Bagi setiap orang sebuah perjalanan mempunyai rasanya sendiri, tergantung pada  awal yang dia harapkan, jika dia mendapatkan lebih, dia beruntung.
Bagiku, seseorang yang hanya mengenal dunia hitam putih, berkat hujan hujan yang dicaci disyukuri itu, aku mengenal warna abu-abu, diantara pekat dan gelapnya hitam masih ada putih yang bisa kau temukan, diantara cerah dan bersinarnya putih masih ada warna hitam yang bercampur malu-malu. 
Bagiku, seseorang yang selalu jalan berlari dan loncat ria di kotak paling sempit didunia, jalan jalan saat hujan kemarin membukakan mata bahwa dunia adalah kotak besar, luas, dan tak terduga. Saat aku terbuai, aku terjatuh, terbang, mengambang, tertawa, berteriak, bersembunyi, mengenang semua wajah kalian dalam senyum tiba-tiba. Apakah aku nananinanana?hehe karena kita sama sama manusia, mengganggap begitu adanya, tak akan sulit untuk berlari disatu frekuensi bukan?
aku mengenal kalian dari kotak kotak kecil yang letaknya beda beberapa blok dikomplek bumi, dan sepertinya kita tidak pernah saling sapa? tidak pernah tahu kalau dibumi ada makhluk seperti kita-kita? haha
Bagiku, seseorang yang sangat meniKmati hidup dalam kotak, terkadang sulit menyukai hal-hal yang tidak pernah kulihat sebelumnya. Saat hujan-hujanan bersama kalian, aku belajar mencintai tanpa beban, tanpa alasan. Hanya karena kita bersama-sama, tak peduli dari kotak yang mana, setiap manusia diciptakan untuk saling mengenal, saling belajar untuk mengakrabi kebaikan.
Berkali-kali lagi bagi aku, saat hujan-hujanan bersama, air hujan membasahi tubuh-tubuh kita, melunturkan semua riasan dan topeng-topeng di muka. kita jadi apa adanya, kita jadi kita. Kita bisa jatuh cinta tidak karena rupa, tapi kita membangun cinta karena cerita cerita, pada mimpi-mimpi, pada setiap jeda, pada kerja-kerja.
Nisa yeaay! ketika hujan reda dan kita kembali pada kotak masing masing, perjalanan hidup yang mendebarkan tidak pernah usai, dan seperti padaku, aku harap kalian juga mendapat kebaikan dari perjalanan ini. Perjalanan yang dipilihkan Tuhan, sangat sayang jika dianggap biasa saja, dilewatkan tanpa makna apa apa heeeeeee
Saat kita kembali ke kotak masing masing, semoga kebaikan selalu menaungi kalian, sebingung apapun, sejahat apapun, semenggoda apapun dunia beserta isi dan pesonanya, semoga kita menang atas diri kita, kalahkan semua tentara jahat, selalu kembali pada jalan Tuhan! dan kawan kita masih saudara
Bagi yang benar-benar mencari, Tuhan selalu menunjukkan jalan
Dia melihat niat yang benar-benar diperjuangkan.
Menangkan!
Karena selama hidup kita belajar*
Aku berdoa, untuk kita, selalu
Mr Irfan, Mr Dapong, Mr Ashshof, Nona Tyas, Nona Via, Nona Resi, Nona Zahra, Nona yuli, Nona Nida, Nona Nisasasasa
Salam Sunrise, Talaga, salam Kisah Klasik :D


Mau Jalan Jalan Kemana

Sepanjang penantian
Sepanjang perjalanan
Diantara kita
Ada yang mengejar sesuatu dan meninggalakan sesuatu yang lain
Pada kesempatan ini aku mengira
Yang ditinggalkan tidak lebih berharga daripada yang dikejar
Seperti dia,
Meninggalkan rumah impian untuk ditukar dengan rumah cukup sederhana
“agar lebih dekat ke jalan” katanya
Baginya lulus lebih cepat adalah prioritas

Seperti dia,
Meninggalkan rumah impian demi mengejar hal yang lebih berharga dari dunia dan seisinya
Pindah ke rumah cukup sederhana
Agar shalat subuh di pagi buta, berjamaah bersama

Setiap saatnya, langkah kita kemana menghamba? 
 
blogger template by arcane palette