Ada sebuah cerita, cerita tentang
gadis yang jatuh cinta pada senyum dan sorot mata lakilaki mungil yang katanya
belum bisa baca.
Jika saja bukan karena melihatmu yang nyata,
mungkin aku tak terlali tertarik dengan kunjungan ini. Kunjungan pada sebuah
Sekolah Dasar disebuah Desa yang sedang kami kunjungi untuk acara pengabdian
pada masyarakat. Aku bertemu dengan seorang anak lakilaki yanng sepertinya
periang? Hanya sepertinya saja teman,
Jika kami punya kesempatan lebih
lama, ingin rasanya melakukan assesmen dan membuat dia mau, bisa “belajar”,
gurunya bilang, instruksi baca, tulis atau hitung tak pernah dipahami, jadi
ketika anakanak lain sedang belajar, entah itu menulis, menghitung atau
menulis, dia hanya akan memainkan mainannya atau sekedar berlarilari dalam
kelas. Dia memiliki seorang adik perempuan, dan adiknya terkenal sangat pintar,
dan yang lebih mengejutkan, adiknya duduk bersama dia dikelas
yang sama, di
kelas tiga. Can u imagine all of that?
Saya benarbenar jatuh cinta
Saya mendekatinya, mengajak
berbicara, bertanya, dan dia menjawab, hanya menjawab sebisanya saja.
Setelah agak terbiasa dengan
keberadaan kami (my friends and i) dia mulai ikutikutan antusias dan mengikuti
kami, menguntit kami layaknya temantemannya yang lain, mungkin ingin
memperhatikan, mungkin ingin diperhatikan? J
Saya jatuh cinta,
Gurunya bilang, meskpun belajar
private, individual learning , dia tidak mau
Saat gurunya menawarkan kami yang
mengajar, dia hanya mengangguk saja, membiarkan senyumnya seperti senandung
tanpa kata, membiarkan senyumnya membuat senyum saya mengembang pula J
Saya jatuh cinta,
Ketika kunjugan sudah selesai,
kami bergegas meninggalkan bangunan sekolah menjemput hujan dengan warnawarni
payung yang ceria. Saya orang terakhir yang bergegas, sampai sebuah tepukan
cukup keras mendarat dipunggung saat saya melewati kelas terakhir di sekolah
itu. Dengan perasaan kaget dan heran saya mencaricari pemilik tangan nakal itu, dan akhirnya saya mengenali jaket
hijau yang sedang menutupi kepala seseorang, ahh, langsung kutepuk dan dia
berbalik sambil tersenyum nakal. Hanya dia saja, ternyata memang dia J menepuk punggung?
Haha. Setelah itu saya bilang,
saya akan pergi lalu menyuruhnya mencium tangan
hehe, dan dia hanya menjabat tangan saja,
Saya jatuh cinta,
Malam itu kami menghadiri
perayaan maulid Nabi. Acaranya fantastis sekali. Motif saya ikut pergi kesana
hanya ingin tahu dan melihat kegiatan apa saja yang dilakukan. Ternyata yang
datang banyak sekali. Acara dilaksanakan disebuah rumah seorang warga yang
menyelenggarakan acara, Terpalterpal digelar di jalanjalan disekitar rumah. Jika
dihitung kasar, mungkin lebih dari lima ratus orang yang datang. Maybe? Acara
dimulai dengan sambutan pejabat desa, dilanjutkan dengan shalawatan, disaat
shalawatan berlangsung, para pria dewasa berjejer rapi disepanjang pintu rumah
sampai kebarisan awal jamaah. Mereka berestapet ria membagikan ember ember berkah.
Setiap ember berisi sembako seperti beras, gula putih, minyak goreng, sarden, 2
mie instan, kue, roti dan kerupuk. Ditambah sebuah amplop yang berisi uang lima
ribuan, and then everyone’s there get that, termasuk anak balita, dan embernya
ga dibalikin haha How can isnt? Haha, saya juga baru menemukan yang seperti
ini.
Episode saya jatuh cinta dimulai
pada cerita selajutnya :D
Setelah acara berakhir, ada dua
orang teman saya yang kedatangan fans dadakan haha, jadilah mereka sibuk
berfoto ria. Saya tidak terlalu tertarik. Saya hanya sedikit menjauhi keramaian
cahaya blitz dan mulai menyapu pandangan pada sisasisa keramaian acara. Dan betapa
terkejut serta riang, Ya Allah, saya hanya bisa bersorak dalam hati melihat
matanya, mata anak lakilaki itu lagi J
saya melambai pada dia yang juga sedang menatap saya dengan senyum malumalu.
Dengan tenang saya memanggil namanya dan setengah berlari menghampiri, tetapi
dipetengahan jalan saya dihadang geromblan anak yang entah mengenal saya dimana
haha, satau persatu mereka menyalami saya dan saya cubit satusatu haha
Kami masih berkorespondensi hehe,
setelah anakanak itu berlalu, saya benarbenar bertemu dengan dia (alaynyeuuuu)
saya menyodorkan tangan, dan dia langsung menjabat dengan keras, benarbenar
keras haha, lalu kami berpisah dengan senyum di wajah masingmasing, saya lupa
bilang apa lagi, dia langsung bergabung dengan ibu dan adiknya yang saya lihat
hanya sekilas. Saya tak pernah berjanji akan mengunjunginya lagi. Saya pun
langsung bergabung dengan temanteman setelah memberitahu mereka bahwa saya
bertemu dia,
Sepenggal pertemuan ini mebuat
saya tersadar dan termenung, meskipun kami berpisah dan entah Allah pertemukan
lagi atau tidak, sisasisa rasa, sisasisa scene itu akan terus tertinggal dalam
memori saya. Ada harap dan berjuta doa untuk dia. Semoga Allah menjagamu,
memudahkanmu, semoga kamu bisa menemukan cara ataupun seseorang yang Allah
titipkan amanah untuk membimbingmu menemukan warna, menemukan, mengenal
kebaikan Allah dalam hatimu. Semoga kamu, akan mencintai dan dicintai sesama,
semoga imanmu akan baikbaik saja, berakar, tumbuh hingga berbuah :D
Dan untuk saya pun, semoga tidak
pernah berhenti jatuh cinta pada dia dia yang lain, Allah, mudahkanlah langkah
langkah saya dalam setapak ini, bermain dan mengajak mereka berlari mengitari
duniaMu, mengajak mereka mengepakkan sayap mengenalMu, menghampiriMu,
mencintaiMu
Kenapa hujan reda?
Kenapa genangan menjadi bekas, kenapa kenangan masih membekas?
Tidak seperti kamu,
Tidak seperti cerita kita, berhenti saja, berhenti saat senja mengawali
malam itu
Saat hanya ada senyum terakhir dalam gelap, saat hanya hati yang
menjadi mata :D
Hanya ribuan kepak doa tentang sebuah nama