Tuesday, December 8, 2015

Kaset Ibu

Ibu
Dapatkah kau putar lagi kaset kebanggaanmu
saat kau berusia tujuh tahun itu
dapatkah kau putar lagi kaset yang itu
saat kau harus memasakan nasi dan lauk untuk adik adikmu
saat itu kau baru Sembilan kan?
Ibu, dapatkah kau putar lagi yang itu, lalu yang itu, lalu yang itu
Saat kau harus pergi kuliah di Jakarta
Menumpang dirumah bibimu, katanya setiap hari kau terbiasa mencuci dan sapu sapu
Ibu, putar lagi kaset yang itu,
Aku ingin ikut merasakan kegoncangan jantungmu saat ayah dan kakek saling berjabat tangan meneriakan bahwa kau sah jadi seorang istri
Ibu, pasti kau sangat cantik saat itu
Ibu, kaset mana lagi yang sangat kau suka?
ibu, mengapa kau bisa yakin bahwa ayah adalah separuh agamamu?
Ibu, mengapa kau yakin untuk memakai jibab saat itu?
Ibu, mengapa kau yakin untuk menjadi seorang guru?
Ibu mengapa kau sangat yakin untuk mencintai anak anakmu?
Ibu, bolehkah ku putar ulang semuanya?
Barangkali aku akan ikut menemukan kepingan kepingan tekadmu
Barangkali aku bisa disulap jadi pejuang sepertimu
Barangkali aku bisa hidup didalam mata kehidupanmu
Yang telah kau pagari dengan airmata mengiba pada Pencipta kita
Dan aku tidak akan pernah merasa kehilangan lagi
Dan aku  akan punya kaset yang bisa kuputar sendiri untuk anak anakku nanti


 
blogger template by arcane palette