Friday, June 22, 2012
The ball of confusion?
Seperti badminton
Juga bola pingpong
pukul sana pukul sini, pukul kanan pukul kiri. Ya Allah :(
entah ditarik, tertarik, atau aku yang menarik pikiran ini. jedanya hanya diam. Persis, bola berhenti karena tak terjangkau dalam pingpong. Seolah pikiranku beku, penuh ragu. Bahkan untuk percaya esok masih bisa, tertarik kembali, tak ingin ucapkan sebuah "kegagalan" dalam pandangan ini. Karena itu sulit Tuhan, sesullit aku mengenal diriku. :(
Pada akhirnya hanya deretan hurup dan nyanyian telepati yang aku kirimkan Tuhan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment