Thursday, September 10, 2015

Hujan KKN




Rindu
Sepenggal hari untuk kami. Menyapu banyak debu anggapan tentang hidup, di hari itu aku melewati banyak tanda tanya, tanda seru, dan paragraf paragraf kosong yang minta diisi sendiri. Jika aku memilih menuliskan hal-hal tentang hari-hari bersama kalian, itu berarti aku kesepian, ketakutan jika kalian hilang dalam ingatan, tetapi melebihi itu semua ini adalah rasa syukur tak terbatas atas perjalanan yang nananinana haha agar aku selalu mengingat dan mengambil pelajaran.
 Anggap saja waktu spesial itu adalah hari dimana hujan sedang dipanen, kita hujan hujanan. hujan yang dikeluhkan, disyukuri, dicaci maki, dicari, dan akhirnya dirindukan, dikenang. Padahal sejatinya hujan adalah rezeki yang sedang diturunkan.
Bagi setiap orang sebuah perjalanan mempunyai rasanya sendiri, tergantung pada  awal yang dia harapkan, jika dia mendapatkan lebih, dia beruntung.
Bagiku, seseorang yang hanya mengenal dunia hitam putih, berkat hujan hujan yang dicaci disyukuri itu, aku mengenal warna abu-abu, diantara pekat dan gelapnya hitam masih ada putih yang bisa kau temukan, diantara cerah dan bersinarnya putih masih ada warna hitam yang bercampur malu-malu. 
Bagiku, seseorang yang selalu jalan berlari dan loncat ria di kotak paling sempit didunia, jalan jalan saat hujan kemarin membukakan mata bahwa dunia adalah kotak besar, luas, dan tak terduga. Saat aku terbuai, aku terjatuh, terbang, mengambang, tertawa, berteriak, bersembunyi, mengenang semua wajah kalian dalam senyum tiba-tiba. Apakah aku nananinanana?hehe karena kita sama sama manusia, mengganggap begitu adanya, tak akan sulit untuk berlari disatu frekuensi bukan?
aku mengenal kalian dari kotak kotak kecil yang letaknya beda beberapa blok dikomplek bumi, dan sepertinya kita tidak pernah saling sapa? tidak pernah tahu kalau dibumi ada makhluk seperti kita-kita? haha
Bagiku, seseorang yang sangat meniKmati hidup dalam kotak, terkadang sulit menyukai hal-hal yang tidak pernah kulihat sebelumnya. Saat hujan-hujanan bersama kalian, aku belajar mencintai tanpa beban, tanpa alasan. Hanya karena kita bersama-sama, tak peduli dari kotak yang mana, setiap manusia diciptakan untuk saling mengenal, saling belajar untuk mengakrabi kebaikan.
Berkali-kali lagi bagi aku, saat hujan-hujanan bersama, air hujan membasahi tubuh-tubuh kita, melunturkan semua riasan dan topeng-topeng di muka. kita jadi apa adanya, kita jadi kita. Kita bisa jatuh cinta tidak karena rupa, tapi kita membangun cinta karena cerita cerita, pada mimpi-mimpi, pada setiap jeda, pada kerja-kerja.
Nisa yeaay! ketika hujan reda dan kita kembali pada kotak masing masing, perjalanan hidup yang mendebarkan tidak pernah usai, dan seperti padaku, aku harap kalian juga mendapat kebaikan dari perjalanan ini. Perjalanan yang dipilihkan Tuhan, sangat sayang jika dianggap biasa saja, dilewatkan tanpa makna apa apa heeeeeee
Saat kita kembali ke kotak masing masing, semoga kebaikan selalu menaungi kalian, sebingung apapun, sejahat apapun, semenggoda apapun dunia beserta isi dan pesonanya, semoga kita menang atas diri kita, kalahkan semua tentara jahat, selalu kembali pada jalan Tuhan! dan kawan kita masih saudara
Bagi yang benar-benar mencari, Tuhan selalu menunjukkan jalan
Dia melihat niat yang benar-benar diperjuangkan.
Menangkan!
Karena selama hidup kita belajar*
Aku berdoa, untuk kita, selalu
Mr Irfan, Mr Dapong, Mr Ashshof, Nona Tyas, Nona Via, Nona Resi, Nona Zahra, Nona yuli, Nona Nida, Nona Nisasasasa
Salam Sunrise, Talaga, salam Kisah Klasik :D


Mau Jalan Jalan Kemana

Sepanjang penantian
Sepanjang perjalanan
Diantara kita
Ada yang mengejar sesuatu dan meninggalakan sesuatu yang lain
Pada kesempatan ini aku mengira
Yang ditinggalkan tidak lebih berharga daripada yang dikejar
Seperti dia,
Meninggalkan rumah impian untuk ditukar dengan rumah cukup sederhana
“agar lebih dekat ke jalan” katanya
Baginya lulus lebih cepat adalah prioritas

Seperti dia,
Meninggalkan rumah impian demi mengejar hal yang lebih berharga dari dunia dan seisinya
Pindah ke rumah cukup sederhana
Agar shalat subuh di pagi buta, berjamaah bersama

Setiap saatnya, langkah kita kemana menghamba? 

Tuesday, May 19, 2015

Tentang Apa?

Pernahkah kita me-refleksi bagaimana hubungan kita dengan Allah saat ini? bagaimana cara kita meregulasi emosi?
bagaimana cara kita mengatur segala urusan?
bagaimana cara kita menempatkan segala sesuatu pada tempatnya?
ide pada aksi?
Bandingkanlah keadaannya dengan waktu-waktu lalu ketika semua iman dan amal kita tidak lebih baik dari sekarang!
Apakah kita akan dengan bangga berkata bahwa semuanya adalah hasil kerja pribadi?
“Sesungguhnya tiada daya dan upaya kecuali pertolongan Allah“
ketika kita bertambah keimanan, itu adalah kasih sayang Allah yang masih memberi kita tambahan waktu dan kesempatan. Harta yang tidak dijual. kita dipilihkan. :(
Dunia saat ini :(
semakin menyelami Islam, Nabi Muhammad, Ayat-ayat qouliyah, qouniyah Allah, Allahu, semakin ngeri, semakin sakit dengan dunia saat ini :(
Sore tadi Nisa berkesampatan ikut mengajar di desa binaan, ada banyaaak lampu lampu hidup padam dikepala. Ketemu anak hydrocephalus yang pemalu, berdiri diluar tanpa teman, sulit diajak kedalam untuk belajar, sampai akhirnya kami berhasil duduk melingkar dengan satu orang murid “pemalu“ lainnya. Mereka semua butuh dibimbing, semuanya, semua anak-anak disini menurutku.
Pemuda! Siapakah kamu?
ingin sekali berteriak berkata AKU! tapi bukan seperti aku saat ini. :(

Tulisan ini, hanya kapas kapas yang ingin segera dibuat jadi kain agar tak lupa dan menguap.
Belum selesai dijait, belum selesai dipola.

Aku bersyukur dengan jalan Allah yang telah dipilihkan sampai usia saya detik ini, termasuk bersyukur atas pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran akan Islam sebagai “hidup”, selanjutnya predikat pemuda untuk kita yang mempunyai fungsi dan peran seperti yang telah dicontohkan dalam sejarah-sejarah lalu. Sejarah yang mana? Sejarah Rasululloh, Nabi-nabi, sahabat, dan orang -orang Muslim yang sangat layak dijadikan teladan. Mereka semua nyata, hidup seperti kita hidup, masih menggali, karena pemuda bukan bicara usia, ia bicara mentalitas dan semangat juang. Mereka dibutuhkan dalam setiap jiwa jiwa setiap individu dalam menghadapi dunia “gila” saat ini.
Semangat Muda, bukan semangat orang berusia Muda-

TRAGEDI ROHINGYA

https://www.selasar.com/politik/rohingya-adalah-kita

Lintasan pikiran?



Hati-hati jika keimanan hanya sekedar lintasan pikiran saja, bukan kumpulan kesadaran yang dalam” 

Lintasan pikiran?

sesuatu yang membuatmu terhanyut, sesaaat, seperti karena euporia atau hal hal seperti terkagum kagum sesaat, seperti pada katakata petuah  luarbiasa yang lamalama jadi biasa, tanpa nyawa, atau pada bungkus sebuah “harakah” sehingga lupa pada isi yang utama. Hanya lewat tanpa ingin menjadi bagian kita.
Sesungguhnya mereka  dan kawan-kawannya adalah penggoda yang tipuannya sangat halus dan menerkam perlahan, terkadang memunculkan banyak  dosa dosa lain yang tak terasa.

Friday, May 8, 2015

Teman Kita

“Jika kita meyakini bahwa Allah telah mengatur segala urusan kita dengan sangat baik, sesuai takaran, sesuai kemampuan, dan semuanya adalah anugerah, maka kenapa kita masih khawatir dan gelisah dengan teman pilihanNya? “
“Seperti Dia yang telah memilihkan orangtua untuk kita, tidak ada keniscayaan, orangtua kita adalah takdir yang tidak akan pernah bisa kita tampikan, kita rela, ridha, haru, bersyukur sangat dalam telah menjadi amanah mereka“
“Maka jatuh cinta bagiku, bisa pada siapa saja,
jatuh cinta dengan alasan. Jika pun ada kecenderungan, selalu ingatlah ada sang Maha pembolak balik hati, masa depan kita masih terhijab waktu“
“Hiduplah dengan caraNya, yang penting bukan siapapun, tapi bagaimanapun aku “
“Belajar dari Bunda Asiyah, Khadijah, Aisyah, Fatimah, Asma bint Abu Bakar”
“Belajar dari Nabi Nuh, Umar bin Abdul Aziz, Salman Al Faris“
Takdir-takdir Allah yang sangat tak terjangkau oleh nalar-nalar manusia, kenapa masih tergoda oleh yang rendah?
Menjaga diri adalah bentuk ketaatan dan keyakinan, bahwa kita punya takdir yang dipilihkan, waktunya, tempatnya, temannya.
Sederhana saja, masih banyak rasa lezat yang didapatkan tidak hanya pada rasa manis. Bahkan pahit sangat lezat karena memang tempatnya.
Sederhana, sesuai caraNya, serahkan saja.

Thursday, May 7, 2015

Sahutan sajak para anak dandelion

Jika perpisahan menyisakan tangis, maka pertemuan harus disadari sementara dan kepemilikan harus dimaknai hanya titipan. Namun, tetap saja cinta dan rindu bukan titipan, dia lahir karena ada hati, maka jagalah hati agar bisa bermain rasa sesuai dg aturan pemilik hati. Sehingga tangis hanya sebentar mengantarkan kepergian, sementara.Ada pelangi datang lebih dulu
 
Dari hujan yang belum reda
Ada sedu dan rindu
Datang lebih sering
Dari pelangi di musim hujan
Tentang hidup kita yang semakin beranjak,
 menyusuri jalan menjauhi rumah dan halaman
Tabahlah menghadapi kefanaan, berusaha mengemudi “hidup” sesuai tujuan penciptaan
Kelak, panggilah, saling memanggil nama-nama kecil kita, nama ibu dan bapa,
Panggilah namaku jika tak kalian temukan aku di Syurga

Tentang rindu yg bersahutan dalam puisi, maka kita pahami bahwa kita saling mencintai meski kala kanak dulu sering kita membuat ibu marah karena pertengkaran. Kita menyadari, semakin tumbuh dewasa, semakin jauh dari tanah kelahiran, dari tempat kita dibesarkan. Semakin dewasa kita, semakin jarang wajah ibu dan bapak kita pandang. Diantara kejauhan kita menyadari  betapa penting kehadiran ibu dan bapak, namun kita sadar diri bahwa dewasa tanda kita harus mandiri. Kenanglah sejenak masa- masa ketika kita merasa ibu dan bapak tdk menyayangi kita karena tak di belikan mainan atau dipukul karena bermain terlalu lama. Sadarilah, bahwa kita melupakan tentang satu hal, doa terbaik dari mereka. Lalu, tak usah menyimpan dendam.
Kini, kita terpisah jarak, ada banyak kesibukan sebagai alasan u tetap menetap d perantauan. Namun, harap terbesar adalah syurga menjadi tempat terbesar perkumpulan kita. Shalehlah, saatnya kita menshalehkan diri kita di tempat masing- masing, agar kelak syurga menjadi saksi kasih sayang antara kita.
RimaGaniNisa yang mulai terbang, jauh, sendirian~
 
blogger template by arcane palette