Sunday, April 19, 2015

Menguatkan Akar


Lemah lembut cangkang keong
Cangkang keong
Apakah selembut bulu
Apakah selemah suara bidadari?
Apakah cangkang keras yang melindungi daging keong mahalembut?

Bukankah dia mendapatimu dalam keadaan bingung,
Lalu dia memberimu petunjuk,
Bahkan untuk membangun rangka baja sebuah sayap
Butuh beberapa tahun, butuh belasan tahun dalam hitungan umur manusia,
Butuh banyak waktu,
Agar bisa terbang, lebih benar, lebih jelas, lebih tinggi

Semakin melihat kedalam semakin melihat yang benar
Semakin malu dengan cangkang
Sama sekali tidak lemah lembut daging keong didalamnya

Allah maha baik,
Semua sesuai takarannya,
Semua sesuai pilihannya,
Jika sedih, hanya berani mengadu, mengeluh, mengalirkan hujan dipipi pada yang Memilihkan
Tidak malu, tapi merasa bersalah dan merasa haru setelahnya
Jawaban jawaban ada pada hati yang bersih dan pada segala FirmanNya.

Masih diperjalanan,
Ada banyak jalan bercabang,
Ada yang sok soleh, setengah sholeh, soleh tuleen,
Bukan seperti itu, bisa jadi celupan Allah masih seperempat, hanya setengah, seluruhnya
Sibgoh Allah
Celupan Allah, adalah
Celupan paling baik

Sering-seringlah berkaca, pada kaca dikamar, pada kaca tetangga
Sering – seringlah berdialog pada diri sendiri dengan hati
Ia butuh dijaga
Butuh disapa, butuh dihargai, butuh ditunjukkan jalan,,,

Ketika memulai lagi perjalanan, benar-benarlah membuka petunjuk jalan
Sehari harus lebih dari sekali,
Lebih baik lagi jika dihapal
agar lebih dekat ketujuan
agar berjalan dengan cara yang benar
ada banyak jalan, cara, rencana
pilihlah dengan bijaksana, dengan menggunakan aturan, dengan menggunakan Al-Quran

selamat malam, notulensi hati untuk hari ini.
Nisa sedang melihat langit langit kamar dan langit betulan diluar jendela
Ingat ibu, ingat rumah dan ingat jalan.

Sunday, April 12, 2015

#AsasCTB #SaudaramuAmanahmu

Hello, Assalamualaikum  :)
Apa kabar saudara yang makin hari usianya berkurang yang (seharusnya) semakin dewasa (juga tua). Menyoal tentang hidup, ada ujiannya, ada naik kelasnya, tapi terkadang usia dan naik tingkat membuat kita secara otomatis dan sistematis mempunyai amanah dan tanggungjawab lebih berat.
Persis seperti sekarang, Allah menitipkan beberapa bocah besar-besar menjadi adik-adik unyu hehehe. Pada dasarnya, beberapa sifat saya yang cukup melekat membuat proses adaptasi menjadi seorang “Kakak” menjadi agak sulit.
Selamanya menjadi adik bungsu, introvert, cuek, plagmatis, dan terkadang lupa usia, lalu hadir kalian, mendaftar untuk ikut-ikutan berlayar. Berani juga pikirku.
Menjadi sebuah keluarga dengan saya sebagai “Kakak“, Allah maha tahu bagaimana nasib kalian haha, dan bagi saya, menemukan dan dititipi kalian adalah ujian yang butuh ribuan cara untuk menemukan ratusan jawaban. Dek, seribu cara  untuk bisa beriringan bersama kalian T_T
Kakak banyak melamun, tapi alhamdulillah lamunan ini adalah perenungan yang menghasilkan. Hakikatnya, Kakak dan adek-adek sekalian sedang hidup, berniat dan memulai untuk mengazzamkan diri menjadi jundi, berusaha menjadi Hambanya Allah yang optimal, nah Allah telah menakdirkan kita ada dalam perahu yang sama, dalam kafilah dakwah yang satu tuju, maka bagi saya sejatinya “Amanah itu pembelajaran, amanah itu cambukan”. Belajar menjadi Kakak yang memandu adik dan memandu dengan segala yang bisa Kakak berikan, jadi jika sekarang tidak banyak yang bisa Kakak berikan, percayalah Kakak tidak sekedar berjalan, Kakak sedang belajar berlari agar bisa memandu kalian lebih cepat, agar kita bisa lebih melesat.
#SaudaramuAmanahmu Karena kalian tertakdir sebagai Adik-adik lucu yang harus dijaga
#AsasCTB (Asas Cinta Tak Berbalas) hihi karena saya tidak boleh menyerah, karena Uhibbukum Fillah 

Wednesday, April 8, 2015

Notulensi kajian "ISLAMOPHOBIA"

ISLAMOPHOBIA
by: Hafidz Ary
Gd. Geugeut Winda (PKM ) Lt 1 UPI BUMI SILIWANGI
08 April 2015

Salah satu ciri islamophobia adalah dia malu/ragu mengatakan bahwa islam itu satu2.y agama benar.
ISLAMOPHOBIA
By: Hafidz Ary
Toleransi dalam agama adalah menghargai apapun yg diatur dalam agama.y.
ISLAMOPHOBIA
By: Hafidz Ary
Kondisi Islam terkini:
Islam dijadikan sebuah agama ancaman. Oleh karena itu, banyak judgment yg nyatanya hanya sebuah kebohongan semata. Inilah yang menjadikan goyah. Cara ini dinamakan demonologi islam yaitu rekayasa siatematis untuk menempatkan islam dan umat islam agar dipandang ancamam yang menakutkan.
ISLAMOPHOBIA
By: hafidz ary
Tujuan demonologi islam:
1. Agar orang takut islam (eksternal)
2. Membuat orang islam sendiri tidakPD dengan agamanya sendiri (internal)
Cara.y misal, membuat justifikasi bahwa Islam=teroris.
ISLAMOPHOBIA
By: hafidz Ary
Cara lain: labeling
Misal:
Islam fundamentalis, teroris, anti pancasila, anti bhineka tunggal ika, anti NKRI, ISIS
ISLAMOPHOBIA
By: hafidz ary
Solusi: TABAYUN dan Sebarkan kebenaran
ISLAMOPHOBIA
By: hafidz ary
Solusi: TABAYUN dan Sebarkan kebenaran
ISLAMOPHOBIA
By: hafidz ary
Jangan terkecoh dgn standar kebenaran.
Benar itu relative nama.y relativisme. Benar itu suka2 gue nama.y hedonisme.
Benar itu manusia nama.y humanisme. Benar itu tidak ada perbedaan dgn semua agama namanya pluralisme. Benar itu menurut Alloh dan rasulnya yg tercatat dalam Alqur'an dan sunnahnya nama.y Islam. So, orang islam jgan ragu utk menyatakan bahwa benar adalah benar, salah adalah salah!!!!
notulennya Wawat hehe

Tuesday, April 7, 2015

Sing again on the Cave

Keriuhan Tumblr, karena kayanya dia itu medsos, membuat saya terkadang ingin kembali menarik selimut blogspot. hihi

Come back to the Cave..... jreng jreng jreng.....
Yeah Nisa comeback ! hihihi

Thursday, March 5, 2015

Menjadi Ekstropet kepada Allah

Bismillah
Holla, bagi para Fans Banda Neira, udah ada album keduanya looo entah udah rilis atau belum, saya kurang mengikuti lagi, tapi udah dengerin beberapa lagu, lagu-lagunya easy listeniing, seperti biasa selalu jatuh cinta sama lirik dan nadanya, kenapa suka? Karena merasa punya selera yang sealur hehe. Salah satunya ada lagu Langit dan Laut, di lagu ini ada penggalan lirik,
“Langit dan laut
Dan hal hal yang tak kita bicarakan
Biar  jadi rahasia
Menyublim ke udara
Dan sesakan jiwa...”
Pertama denger rada kerung (mengernyit hehe), maksud liriknya apa? setelah agak berpikir, intrepetasi saya mengenai  penggalan lagu ini kurang lebih liriknya bercerita tentang hal-hal yang disimpan, tidak diungkapkan, dibiarkan menguap (menyublim ketang) dan jadi rahasia. Baru kebayang kalau laut dan langit memang berhadap-hadapan, dan air Laut pasti menyublim ke udara. Nah, ternyata dalam hidup kita, hal-hal yang tak kita bicarakan tidak begitu saja menyublim keudara jika.... dan jiwa kita tidak akan sesak jika.., .
Ini tentang luapan rasa, kata, dan hal-hal yang tidak kita adukan pada banyak orang. Segala aduan, rahasia, keluh, kesah, atau harapan. Saya sering berada dititik terendah hidup, banyak godaan untuk menyalurkannya dengan kurang bijak, seperti pasang status cacian di dp, curhat segala kejelekan, atau menyindir langsung orang bersangkutan. Alhamdulillah, sering terlatih (agak) menjadi introvert haha saya lebih banyak diam untuk meredam, tapi lebih nikmat jadi ekstrovert ke Pencipta kita. Sure!    
Karena Allah selalu romantis, tidak ada keraguan padaNya, Dia Maha Melihat, Maha Mendengar, Maha Mengetahui, Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Lembut, dan Maha dari segala Maha J mau bikin lagu juga tapi ga bisa, bikin liriknya aja deh, eh jadi sajak aja yah :D
 Biarkan aku mengenang
Biarkan aku mengusik segala hening
Biarkan aku bercerita tentang tangis dan perjalanan panjang
Bukankah semua rasa dan kataku setiap malam selalu terdengar, didengar
Dan kita tahu, Dia kuasa atas segala sesuatu
Dan kita tahu, denganNya tidak ada kekhawatiran

“the beauty sujood is you wishper down on earth,and it’s heard up in in the heavens ”
- Muhammed Omar Hatimy

Tuesday, March 3, 2015

Cinta Tak Berbalas

(ditulis dengan beberapa perubahan karena ingatan penulis (pendengar juga) yang terbatas :D)
Cerita dua orang Bapak yang sama-sama amazing :D
Pak Mif : Apakah anda percaya bahwa didunia ini ada cinta tak berbalas?
 Ya, tentu saja ada.
Pak Zae : Betulkah? Cinta seperti apa itu?
Pak Mif : Pada suatu hari ketika saya sedang mengunjungi anak saya di Amerika (He said),  dalam  cuaca yang sangat dingin, saya melihat seorang laki-laki membawa gendongan dibelakang  punggung dan didepan dadanya. Saya menghampiri laki-laki tersebut dan melihat bahwa  dia adalah seorang Bapak dengan dua orang anak yang digendongnya. Anak-anak Bapak  tersebut mengalami cerebral palsy (lumpuh layu otak, salah satu jenis anak tunadaksa).  
Bayangkan minna san, Bapak dengan dua anak, dua-duanya CP, digendong didepan dan dibelakang tubuh Bapak.
Tentu saja hal tersebut sangat menarik perhatian, lalu Pak Mif bertanya
Pak Mif : Bagaimana perasaan anda? (beliau bertanya tentang anak-anaknya)
Bapak tersebut   menjawab  ”Tuhan tidak pernah salah memilih peran bagi hambaNya. Anak-anak special  dikirimkan Tuhan HANYA untuk orang yang special. Anak-anak ini special, maka saya pun adalah orang special yang dipilih Tuhan.
Lalu Pak Mif masih bertanya, apa yang anda harapkan dari mencintai anak-anak seperti ini?
(tears hiks hiks) ,
lalu Bapak menjawab  “saya tidak berharap apa-apa, saya cuma harus menjaga anak-anak yang telah diberikan Tuhan”………..
Maka, itulah Cinta Tak Berbalas.
Ini cerita nyata mina, disampaikan pada saat kuliah stimulasi dan intervensi dini oleh Bapak Dosen tercinta, Pak Zaenal Alimin yang bercakap-cakap dengan Bapak Mif (Miftah Faridh).  Semoga beliau dan Pak Mif ridha ceritanya saya tuliskan.
Untuk para orangtua anak-anak special, para orang-orang special,  para malaikat tanpa sayap. Hidup memang penuh dengan pertanyaan, tapi tidak semuanya harus dijawab dengan kesempurnaan, terkadang kita hanya butuh sebuah keyakinan pada Sang Maha Pencipta.
Kami, orang-orang diluar layar hidup kalian, sebanyak apapun empati yang kami rasakan tidak akan pernah sama dengan yang kalian rasakan, menjadi orangtua yang dititipkan anak berkebutuhan khusus adalah pilihan Allah untuk siapapun yang dia kehendaki, butuh hati yang besar, hati yang tidak pernah kehabisan kata-kata, airmata, senyuman, bahkan hati yang semakin hari semakin mencintai, maka  dukung mereka dengan segala yang bisa kita lakukan, salah satunya adalah dengan belajar sungguh-sungguh untuk mendapat ilmu yang berkah dan bermanfaat saat kita sudah terjun kedalam dunia yang “Luar Biasa”, hehe, selain itu untuk masyarakat yang belum paham dunia anak berkebutuhan khusus (ABK) jangan merasa aneh ketika melihat mereka, bersikaplah biasa dan bantu jika mereka memerlukan bantuan, lebih baik lagi jika kita mencari tahu (paling tidak) pengetahuan umum tentang mereka, (paling tidak) kita sedikit aware dan care pada dunia sekitar. jangan lupa mendoakan!
Mengenal anak berkebutuhan khusus mengajarkan saya banyak hal, salah satunya adalah membuat saya berpikir bahwa dunia tidak bisa mengatur hidup kita, karena dunia terlalu banyak dimainkan, didalangi, dan diputar balik oleh manusia. Segala aturan, persepsi, dan cara pandang hidup kita terlalu banyak diintervensi dan sadar tidak sadar diatur dan mengikuti bagaimana orang-orang (kebanyakan manusia) berpikir dan bertindak. Mengenal dunia “Luar Biasa” (Pendidikan Khusus (PLB) hehe) yang penuh dengan perbedaan dengan kebanyakan manusia mengajarakan keberagaman, mengajarkan saya memahami bahwa dunia tidak hanya tentang keteraturan, kesempurnaan, rutinitas, konvergen, dan yang lainnya. Dunia ini punyak banyak cara, punya banyak rasa, beragam. Bukan tentang normal atau tidak, ini tentang warna-warni bunga, tentang ciptaan Allah dengan sebaik-baiknya bentuk, karena dimata Allah yang membedakan setiap manusia hanyalah ketakwaannya. Ayo semangat! Masih banyak hikmah jika kita peka, maka siapkan hati, akal, dan setiap indera ketika belajar hehe.  


Friday, February 13, 2015



Just Repost my old spirit when i was in 3’rd on senior highschool :) Rindu

" Banyak yang merasa puas bermain dengan kue lumpur padahal seharusnya mereka membuat kue malaikat.
  Banyak yang membangun gubuk padahal seharusnya mereka membangun istana "  (Dr. M. E. Dodd)




Mimpi, sebuah kata sifat dengan arti “angan”, berbeda arti dengan impian meski  berkata dasar sama, menurut  Buku Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pusat Bahasa  artinya adalah “cita-cita (keinginan) yang mustahil atau susah dicapai”. 
Pada umumnya manusia, kebanyakan manusia yang saya kenal, termasuk saya sendiri, adalah orang-orang yang kepribadiannya didominasi oleh lingkungan. Dibesarkan dalam lingkungan yang tidak mengenali saya, membuat saya sulit berinteraksi dan cenderung menutup diri serta kadang-kadang sangat rendah diri jika berada diluar kandang. Beruntung hal itu tidak berlanjut hingga sekarang. Dengan sedikit memberanikan diri saya beralih dunia, hijrah menghirup udara SMA dengan atmosper yang berbeda. Masih sepertinya sebelumnya, saya sangat ketakutan ketika memperkenalkan diri, dan mulai terobati selama dua tahun lebih saya menginjakan kaki di sini. Apa yang saya lihat dan rasakan selama mengisi kelas adalah banyak orang dengan banyak angan. Kami berproses bersama dalam dunia tanpa nama. Saya bukan orang yang bersinar disini, namun tak ada bedanya. Semuanya berjalan dengan fungsinya masing-masing. Meski saya belum begitu mahir memainkan peran, setidaknya tak ada lagi ketakutan saat harus presentasi ataupun diskusi. Sebuah kemajuan yang saya rasa berharga mahal didunia saya yang dulu.
Dan inilah saatnya, waktu untuk bergegas meninggalkan masa SMA menuju hal yang lebih membuka kedewasaan. Jadi apa mimpimu? Atau apa impianmu?. Sulit menjawab karena memang tak ada tujuan. Terlalu takut untuk bermimpi, dan selalu tersandung kata bingung. Dulu, yang saya inginkan adalah hal-hal yang tidak banyak resiko. Sebuah profesi dengan gepokan uang diakhir bulan. Dan dulu, bagi saya sebuah mimpi adalah profesi yang menjamin hidup enak sampai usia manula. Sebuah mimpi murahan seorang pecundang. Saya harus menahan tangis ketika seorang teman berutara ingin menjadi ahli gizi. Kenapa? Dia bilang karena dinegeri ini banyak orang bergizi buruk. Niat yang suci, mimpi yang menjemput senyuman banyak orang. Kami cukup dekat dan saya tidak pernah menyangka mimpinya itu semantap elang menyambar ikan. Terus berburu sampai mulutnya mencengkram sesuatu. 
Dan saat itu pula saya bergegas menguras otak, dan mengetuk hati. Tekad saya adalah meluruskan niat dan memperbaiki mimpi. Saya sadar ternyata, saya masih merasa sekerdil pohon toge. Dan saya hanya sanggup berangan saja, bermimpi saja. Saat itu, universitas yang akan saya pilih adalah universitas yang biasa-biasa saja. Sekali lagi karena mimpi saya hanya setinggi pohon toge.
Saya terhentak begitu lama ketika teman saya meneriakan sebuah quote yang dikutip dari novel yang dia rekomendasikan. “ JANGAN PERNAH REMEHKAN KEKUATAN MANUSIA KARENA TUHAN PUN TIDAK PERNAH”
Dari sebuah novel bujudul “2”. Ada banyak sekali realita yang tersaji. Kita lihat sehari-hari fakta tentang kebenaran quote itu. Tentang seorang anak bengal tanpa prestasi apapun, tidak disangka-sangka menjadi mahasiswa universitas ternama. Dan lain-lain lagi ceritanya. Seolah ingin kembali berteriak di telinga saya, Tuhan mengirimkan pesan dengan ceramah guru saya siang itu. Saya masih ingat jelas kata-katanya. Dia bilang bahwa jalan manusia itu berbeda-beda, ada yang sekarang pintar tapi ketika dia menjadi mahasiswa prestasinya padam, tapi ada juga yang sekarang biasa-biasa saja tapi sewaktu menjadi mahasiswa prestainya melejit luar biasa. Saya hanya melempar senyum dengan seorang teman dan saya yakin otak kami sedang bertelepati. Indah sekali rasanya, saat itu saya ingin berteriak dan memeluk semua orang. Setelah hari itu saya tidak hanya bermimpi, saya punya impian. Sesuatu yang katanya sulit dicapai. Setiap hari saya isi telinga dengan motivasi-motivasi. Seorang teman saya mundur dari mimpinya masuk jurusan favorit di univ favorit juga, alasannya adalah dia masih merasa kecil dan tak sebanding . Meski begitu saya tak boleh terpengaruh, saya harus membiasakan dan mengkondisikan diri dengan hal-hal yang positif. Saya sadar manusia hanya bisa berusaha dan Tuhan yang lebih berkehendak. Tapi saya pun yakin Tuhan selalu punya rencana.God never play dice. Begitulah saya meyakininya, karena kita adalah supir dari kehidupan kita. Berhentilah jadi penumpang karena kita punya tujuan. Saya pernah bercita-cita menjadi seorang astronom, agar saya bisa melihat keajaiban lebih dekat. Tapi saya menyadari kemampuan untuk itu tidak lebih besar dengan  kemampuan saya dalam hal yang lain. Begitulah, keinginan dengan bakat memang harus diukur. Meski begitu saya meyakini semua mimpi adalah baik jika kita berniat dan mengawali dengan tujuan yang baik pula. Jadilah yang terbaik dimanapun kita ada. Karena didunia ini semua hal saling melengkapi, tidak ada profesi yang saling mengungguli. Kaki saya sedang melangkah menuju tangga itu, dengan bekerja sama dengan teman, kami saling membantu dan mendukung. Sekali lagi lingkungan adalah salah satu faktor yang membuat kita berlari atau jatuh tersungkur. Kami saling berbagi informasi dan tidak saling sikut kanan kiri.
Bermimpilah dan miliki impian setinggi mungkin. Gunakan jaringan yang ada, dengan begitu langkah kita menjadi lebih ringan. Bermimpilah dengan niat dan tujuan untuk sesama, untuk bangsa, dengan begitu manusia dapat menjadi benar-benar “manusia”.
ketika memandang langit, sangat luas 
tanpa batas


 
blogger template by arcane palette