Bandung, September 2013-09-15
Dalam hening
malam rumah kosan
Kan
kupadamkan neraka dengan air ini dan akan kubakar surga dengan api ini, agar
manusia benarbenar hanya mendamba cintaMu. “Rabiah Adawiyyah”
Dalam
masaku, mereka bilang hanya biasabiasa saja.
Dalam
masaku, padahal rasanya berkelapkelip, turun dan naik. Dalam ruang sepi, sunyi,
mereka berteriak, bercerita, berlarian, berjatuhan, semua cerita, kata, tentang
masaku ini.
Hanya pada dan
karena titahMu, kehendakMu, aku akan selalu sadar, sujud, berkata, berjalan...
Hanya karena
Kau membuatnya demikian,
Tanpa itu,
selamanya diam, selamanya tidur, selamanya tak hidup lagi, mati.
Jauhkan
Allah, hanya Engkau yang tahu, sang maha mendengar, sang maha mengetahui.
Atas
segalanya,
Ketika ada
gadis angkuh, bodoh, “buta tuli bisu”,
Maapkanlah,
alpanya, salahnya
Karena pada
setiap jeda harinya, ada banyak tobat, ada banyak sesal, ada banyak harap
“Ingatlahkan
ku bila tersalah
Menuju
tempat kita tuju...
No comments:
Post a Comment